Kitab Ja'far
kitab jafar
Al-Jafr (Arab: لْجَفْر) adalah sebuah buku mistik yang, dalam kepercayaan Syiah, mencakup ajaran-ajaran esoterik, yang didiktekan oleh nabi Islam Muhammad kepada Ali. Ali adalah sepupu dan menantu Muhammad dan dianggap oleh Syiah sebagai Imam pertama mereka dan penerus sah Muhammad. Dalam kepercayaan Syiah, al-Jafr adalah sumber pengetahuan khusus dalam rumah tangga Muhammad, tersedia bagi penerus Ali, yaitu Imam Syiah, yang diturunkan dari setiap Imam ke Imam berikutnya. Buku itu dikatakan berisi semua informasi yang diperlukan dalam masalah agama, termasuk hukum pidana yang terperinci bahkan untuk memar. Penyebutan pertama buku ini sering dikaitkan dengan Imam Syiah keenam, Ja'far al-Sadiq. Dua Belas Syiah percaya bahwa buku itu sekarang dimiliki oleh Imam terakhir, Mahdi.
Atau, al-Jafr mungkin merujuk pada dua tas kulit, salah satunya berisi berbagai gulungan nabi masa lalu dan gulungan yang diwarisi dari Muhammad, Ali, dan Fatimah, putri Muhammad. Tas lainnya dikatakan berisi baju besi dan senjata Muhammad.
Kitab Al-Jafr dan Mushaf Fathimah as.
Dari beberapa hadis dengan jelas dapat dipahami, bahwa para imam memiliki dua kitab peninggalan dari ayah mereka, Imam Ali as., salah satunya bernama Al- Jâmi‘ah, di dalamnya terdapat hukum-hukum halal dan haram, sedang yang lainnya disebut dengan Al-Jafr yang memuat kabar peristiwa yang terjadi didunia.
Sedang kitab ketiga yang mereka miliki adalah warisan dari ibunda mereka, Fathimah putri Rasulullah saw., yang kerap kali disebut dengan mushaf Fathimah, di sana juga terdapat kabar-kabar tentang peristiwa yang akan terjadi di dunia. Tiga kitab tersebut seluruhnya ditulis langsung oleh Imam Ali as. Berikut ini penjelasannya yang dapat dipahami dari riwayat yang datang dari para imam Ahlul Bait as.:
Dalam Bashâ’ir Ad-Darajât, dari Abi Maryam, dia berkata: “Abu Ja‘far as. berkata kepadaku, ‘Kami memiliki Al-Jâmi‘ah yang panjangnya tujuh puluh depa yang memuat segala sesuatu, sampai-sampai (hukum) duyat untuk luka-luka sepele. Kitab ini adalah hasil diktean Rasulullah dengan tulisan dari Imam Ali as., kita juga memiliki Al-Jafr yang terbuat dari kulit kambing. semuanya dipenuhi dengan tulisan sehingga di situ terdapat hal- hal yang telah terjadi, serta hal-hal yang akan terjadi.’”
Dalam Bashâ’ir Ad-Darajât disebutkan dengan lebih dari satu sanad dari Imam Ash-Shâdiq as. bahwa beliau bersabda kepada sekelompok orang yang datang dan menanyai beliau tentang apa yang ditinggalkan oleh Rasulullah untuk Imam Ali as. dan apa yang ditinggalkan Amirul Mukminin untuk putranya Hasan: “Sesungguhnya Rasulullah saw. telah meninggalkan untuk kita segala hal yang diperlukan, bahkan hukum orang yang mencakar dengan kuku. Fathimah as. juga telah meninggalkan buat kita sebuah Mushaf yang ia bukanlah Al- 3 Qur’an ....”
Di sana juga terdapat riwayat dari Abân bin Utsman dari Ali bin Husain, dari Abu Abdillah Ash-Shâdiq as. bahwa beliau berkata:
1 Al-Kunâ wa Al-Alqâb, jil. 1, hal. 313. 2 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 160.
Abu Maryam adalah budak Imam Ash-Shâdiq as. dan meriwayatkan dari beliau. Silakan merujuk Qâmûs Ar-Rijâl, jil. 10, hal. 185.
3 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 156. Dan aku menyebutkan bukti-bukti yang diperlukan dari riwayat tersebut.
“Sesungguhnya Abdullah bin Hasan mengira bahwa dirinya tidak memiliki ilmu kecuali yang beredar di tengah masyarakat. Sumpah demi Allah,
Abdullah bin Hasan berkata jujur bahwa dia tidak memiliki ilmu selain yang beredar di tengah-tengah manusia. Akan tetapi, demi Allah, kami memiliki Al- Jâmi‘ah yang di sana terdapat halal dan haram dan kami juga memiliki Al- Jafr . Apakah Abdullah mengetahui apa Al-Jafr tersebut? Apakah kitab ini terbuat dari kulit kambing kacangan atau kambing kibas? Dan kami memiliki mushaf Fathimah. Sumpah demi Allah, tidak terdapat di sana satu huruf pun dari Al- Qur’an. Mushaf adalah hasil dikte Rasulullah saw. dan tulisan Imam Ali as. Lalu apa yang akan diperbuat Abdullah jika manusia datang kepadanya dari berbagai penjuru dengan membawa setumpuk pertanyaan?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar